Monday, June 19, 2017

Benar atau Salah, Ini 6 Mitos dan Fakta 'Nge-charge' Smartphone



sejak lama telah muncul berbagai mitos ketika lagi ngecas HP. Mulai dari menyebabkan smartphone rusak, hingga lebih mengerikan yakni meledak.
Salah satu aktivitas rutin menyebalkan bagi para pemilik ponsel pintar ialah 'nge-charge', cenderung nggak rela jika harus membiarkan smartphone nganggur.

Aktivitas ini sebenarnya mudah saja, tinggal colok dan tinggalkan. Namun, sejak lama telah muncul berbagai mitos ketika lagi ngecas HP. Mulai dari menyebabkan smartphone rusak, hingga lebih mengerikan yakni meledak. Mau tahu benar atau salahnya?Mitos dan Fakta 'Nge-charge' Smartphone

1. Nggak Boleh Nge-charge Semalaman
Nggak Boleh Ngecas Semalaman
Namanya juga smartphone, telepon yang pintar menghibur kita ini tahu kapan harus berhenti mengisi daya ketika baterai sudah penuh. Jadi, jangan sungkan tinggalkan smartphone saat ngecas semalaman, tidak akan "overcharging".

2. Baterai Punya Ingatan
Baterai Punya Ingatan
Kamu mungkin pernah mendengar saran agar secara rutin menghabiskan seluruh kapasitas baterai dan kemudian mengisinya secara penuh agar "ingat" dengan kapasitas aslinya. Ada pula saran untuk nggak mengisi baterai sebelum kosong.

Mitos ini sebenarnya salah karena siklus pengisian seperti itu tak mempengaruhi kinerja baterai. Sering mengisi baterai sebelum benar-benar habis juga nggak akan merusaknya.

Efek ingatan alias "memory effect" memang pernah berlaku untuk baterai Ni-cad lama, tapi baterai Lithium Ion modern yang saat ini banyak digunakan pada smartphone sudah terbesar dari kelemahan tersebut.

3. Jangan Menggunakan Smartphone Saat Lagi Ngecas
Jangan Menggunakan Smartphone Saat Lagi Ngecas
Beberapa orang mengatakan bahwa menggunakan smartphone saat sedang tersambung ke charger dapat membuat smartphone meledak, terbakar, atau menyetrum kamu. Padahal, asalkan kamu menggunakan charger original dan kondisinya bagus itu aman.

Itu tidak akan berpengaruh buruk pada baterai dan pengguna. Entah digunakan atau tidak, baterai smartphone akan terisi seperti yang seharusnya.

4. Harus Pakai Charger Bawaan
Harus Pakai Charger Bawaan
Beberapa charger di pasaran memiliki kualitas buruk yang bisa berbahaya buat smartphone dan pengguna. Namun bukan berarti kamu tidak boleh memakai charger lain untuk mengisi baterai smartphone.

Charger USB mana pun bisa dipakai, asalkan bukan yang abal-abal ya. Hanya saja kinerjanya akan berbeda-beda. Charger yang mampu menyalurkan arus 2 Ampere, tentu bakal mengisi baterai lebih cepat dibandingkan charger 1 Ampere.

Selain itu, kemampuan khusus seperti fast charging yang ada di smartphone juga hanya bisa digunakan apabila smartphone diisi dengan charger bawaan.

5. Task Manager Bisa Bikin Charge Lebih Cepat dan Hemat Baterai
Task Manager Android
Konon menggunakan task manager dan mengakhiri aplikasi yang sedang berjalan bakal membuat baterai smartphone terisi lebih cepat saat charging dan juga bisa menghemat baterai. Namun, itu tidak benar.

Kalau kamu menggunakan Android di tahun 2009, mungkin iya bahwa task manager dapat membuat Android berjalan lebih lancar. Saat itu, Android belum secanggih sekarang dan spesifikasi hardware smartphone belum sekuat sekarang.

Sekarang OS Android sangat cerdas, percaya atau tidak kamu nggak perlu menggunakan task manager pihak ketiga sekarang.

6. Menonaktifkan Konektivitas WiFi, Bluetooh, dan GPS Dapat Menghemat Baterai
Menonaktifkan Konektivitas Wifi, Bluetooh, Dan Gps Dapat Menghemat Baterai
Banyak yang beranggapan, bahwa konektivitas WiFi, Blueetooh, dan GPS itu seperti 'vampir' yang menyedot baterai smartphone secara rakus. Ternyata ini juga tidak benar, menonaktifkan konektivitas juga tidak akan memperpanjang daya tahan baterai smartphone kamu secara signifikan.

Tentu akan ada sedikit dampak, jika kamu menggunakan mode pesawat. Ibaratnya cuma bisa menghemat setengah jam dalam waktu rentang satu hari.Kesimpulan

Nggak usah takut akan mitos-mitos pengisian smartphone. Dulu mungkin iya, tapi sekarang sudah tidak berlaku lagi. Teknologi yang digunakan smartphone saat ini sudah canggih, baik itu OS maupun hardware-nya.

Namun, tetap berhati-hati ya. Jangan terlalu berlebihan menggunakan alat pintar ini. Pastikan kamu menggunakan charger bawaan atau charger pihak ketiga yang berkualitas. Bagaimana pendapat kamu?

Share:

0 comments:

Post a Comment